Gaji UMR Gunung Kidul – Kesulitan upah dari tahun ke tahun sering jadi isu yang hangat dilapisan karyawan atau buruh. Pasalnya inflasi ekonomi yang senantiasa bertambah apabila gak diiringi dengan standarisasi penghasilan yang sama akan mengakibatkan ketimpangan ekonomi dan sosial.
Salah satunya yang kerap digiatkan oleh para buruh, terutama dalam hari buruh Nasional ialah upah UMR. Ingat di tiap-tiap wilayah di Gunung Kidul mempunyai besaran tertentu untuk upah UMR, juga termasuk gaji UMR Gunung Kidul.
Tentang hal pengesahan UMR di wilayah semasing betul-betul tidak sama, ada bermacam ragam variabel dan faktor yang melatarbelakanginya.
Gaji UMR Gunung Kidul & Gaji UMK Gunung Kidul 2021
Kabupaten / Kota | Gaji |
Kota Yogyakarta | Rp 2.004.000 |
Kabupaten Sleman | Rp 1.846.000 |
Kabupaten Bantul | Rp 1.790.500 |
Kabupaten Kulon Progo | Rp 1.750.500 |
Kabupaten Gunung Kidul | Rp 1.705.000 |
Istilah Gaji UMR di Gunung Kidul
Berbicara berkaitan penghasilan atau standard penghasilan minimal di Gunung Kidul betul-betul lekat dengan beberapa istilah seperti UMR, UMK serta UMP. Baik menjadi karyawan ataupun pelaksana usaha, tentu Anda mesti menyadarinya. Berikut ada pengertian {dan} penjelasan komplet dari beberapa istilah tentang gaji UMR.
Gaji UMR
Gaji UMR merupakan standar minimal yang dipakai oleh pemberi kerja dalam pengupahan para buruh/pekerja. Alasan disahkannya UMR adalah untuk menjamin supaya para buruh menerima gaji sebagai penghasilan yang layak.
Merujuk pada Ketentuan Menteri Tenaga Kerja serta Transmigrasi nomor 7 tahun 2013. Permen itu memaparkan kalau UMR atau Gaji Minimal Regional diputuskan oleh Gubernur selaku pemerintah pengaman dalam lingkup tempat Provinsi, termaksud gaji UMR Gunung Kidul.
Berdasarkan pengertian itu dapat diambil simpulan, jika UMR sebagai standard gaji minimum pada tingkat provinsi. Dulu keputusan ini menjadi referensi atau landasan dalam pemastian besaran penghasilan, tapi sejak diresmikan Kepmenaker No 226 Tahun 2000 makna gaji UMR tidak difungsikan kembali.
Gaji UMK
Gaji UMK yaitu Upah Minimum yang ditetapkan di suatu wilayah kabupaten/kota. Artinya, UMK merupakan gaji bulanan terendah yang rinciannya berupa upah pokok termasuk tunjangan tetap, yang berlaku di sebuah daerah kabupaten/kota setelah disahkan oleh pemerintah provinsi.
Komponen UMK bisa terdiri atas penghasilan pokok (gaji pokok) saja, atau upah pokok (gaji pokok) + tunjangan tetap. Dalam makna lain, UMK bisa saja sama penghasilan pokok, tetapi bisa juga tidak.
Setelah ditetapkan dalam Kepmenaker Nomor 226 Tahun 2000 akhirnya munculah istilah baru pengganti gaji UMR yakni gaji UMK atau Upah Minimum yang berlaku pada suatu wilayah Kota maupun Kabupaten. Pemberlakuannya sendiri disebabkan adanya otonomi serta standar upah tingkat provinsi pada daerah tersebut.
Gaji UMP
Berbicara tentang gaji di Gunung Kidul, tidak bisa lepas dari istilah UMP yakni Upah Minimum Provinsi yang dulunya disebut UMR. Sama halnya UMK, penggunaan istilah ini mulai ramai dan diberlakukan setelah disahkannya Kepmenaker Nomor 226 Tahun 2000.
Secara garis besar, istilah UMP bisa dimaknai sebagai standar penghasilan minimum untuk satu wilayah tingkat provinsi dan mencakup seluruh kawasan baik Kota atau Kabupaten di daerah tersebut. Sama seperti UMK, ketetapan ini disahkan oleh Gubernur.
Perbedaan Gaji UMR, UMK dan UMP
Diskusi perihal jenis-jenis istilah yang menjelaskan tentang upah minimal di Gunung Kidul kerapkali membuat bingung. Pasalnya, sekilas semuanya terkesan mirip, guna mempermudah membedakannya Anda dapat meninjau dari beberapa poin seperti berikut ini:
1. Pihak yang Bertugas Melakukan Penetapan
Jikalau ingin meneliti lebih jauh mengenai perbedaan antara UMR, UMK maupun UMP sebetulnya bisa dilihat dari beberapa point berikut. Salah satunya yakni berdasarkan pejabat yang bertugas untuk menetapkan dan memiliki kebijakan mengesahkannya.
Merujuk UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, menjelaskan bahwa UMR disahkan oleh Menteri namun atas usulan Komisi Penelitian Pengupahan serta Jaminan Sosial Dewan Daerah. Berbeda halnya UMP dan UMK yang diputuskan oleh Gubernur dengan pertimbangan kebutuhan hidup layak.
2. Jangka Waktu Peninjauan
UMR, UMK dan UMP juga dapat dibedakan dengan melihat dari sisi jangka waktu peninjauan. Hal tersebut mengacu berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No 226 Tahun 2000 yang merevisi beberapa pasal dalam Permenaker No 01.
Pada Kebijakan tersebut, dipaparkan bahwa ada hal hal yang membedakan lamanya waktu peninjauan. Pemberlakuan besarnya gaji UMP paling lambat 60 hari, berbeda halnya sama UMK yang musti ditentukan selambat-lambatnya 40 x 24 jam, walau kedua sama dilakukan setahun sekali.
3. Masa Pemberlakukan Ketentuan
Seperti telah disinggung pada ulasan diatas, karena UMR, UMP dan UMK memiliki durasi waktu penetapan yang berbeda. Anda juga bisa menemukan perbedaan dari ketiga istilah tersebut dari waktu berlakunya ketetapan tersebut.
Bisa dipastikan untuk gaji UMP mulai direalisasikan secara keseluruhan berdasarkan instruksi dari pemerintah Provinsi tiap tanggal 1 November. Beda pula dengan Gaji UMK yang disahkan serta disosialisasikan paling akhir tanggal 21 dibulan yang sama.
4. Perhitungan Jumlah Kenaikan
Poin yang membedakan lainnya antara gaji UMR, gaji UMP dan gaji UMK juga bisa Anda cermati dari poin perhitungan besaran nominal kenaikannya. Tentunya dalam hal ini dibuat dengan mempertimbangkan beberapa hal penting seperti, kebutuhan hidup layak, memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam Undang Undang Ketenagakerjaan dikatakan bahwasanya gaji UMP dan gaji UMK senantiasa mengalami kenaikan setiap pertahunnya. Jumlah perhitungannya berdasarkan dengan besaran inflasi ditambah tingkat nilai tumbuhnya Produk Domestik Bruto (PDB) dari Badan Pusat Statistik (BPS).
5. Besaran Nominalnya
Hal lain yang menjadi pembeda antara gaji UMR, gaji UMP dan gaji UMK dapat dicek dari besaran nominal yang berlaku pada suatu cakupan area tersebut. Layaknya dijelaskan sebelumnya, tiap-tiap area bisa saja standar minimum gajinya berbeda.
Apabila dibandingkan besaran nominal gaji UMK jauh lebih besar dari gaji UMP. Umumnya hal ini didasari karena faktor yang dipakai dalam perhitungannya. Karena itu tidak perlu heran kalau besarnya nominal standar upah di Kota atau Kabupaten cukup besar dibandingkan tingkat Provinsi.
Penetapan Gaji UMR Gunung Kidul
Sesuah memahami mulai dari pengertian, istilah-istilah mengenai standar gaji minimum dan dan memahami perbedaan masing-masing. Berikut ini ada beberapa poin penting mengenai pengesahan gaji UMR Gunung Kidul yang penting Anda mengerti, yakni seperti:
1. Dasar Pembuatan Ketentuan Gaji UMR
Pemerintah Pusat sengaja mengatur sistem yang tertuang dalam gaji UMR atau standar Upah Minimum Regional sebagai acuan agar pemilik usaha memberikan upah untuk para buruh sesuai dengan besaran nominal kebutuhan layak hidup.
Secara garis besar, kebijakan standar gaji UMR Gunung Kidul ini bertujuan sebagai tata laksana untuk melindungi hak para buruh, sehingga bisa mendapatkan?menerima upah yang layak. Pastinya hal tersebut sesuai dengan tanggung jawab kerja.
2. Spesifikasi UMR
Berdasarkan surat edaran Menteri Tenaga Kerja Republik INDONESIA Nomor SE-07/MEN/1990 Tahun 1990 yang menyatakan perihal pembagian komponen gaji dan pendapatan. Pada surat edaran tersebut secara jelas dipaparkan bahwa komponen gaji UMR terdiri dari beberapa hal.
Kebijakan tersebut juga diperkokoh dengan beracuan pada UU tentang ketenagakerjaan pasal 94 No.13 tahun 2003 yang menjelaskan bahwa komponen gaji UMR berupa gaji pokok dan tunjangan tetap. Sedang besarnya gaji minimal 75% dari jumlah UMR.
3. Tunjangan Tidak Tetap Bukan Komponen UMR
Penting untuk Anda ketahui diantara ketentuan gaji UMR di Gunung Kidul, segala macam tunjangan tidak tetap bukan termasuk komponen standar upah minimum. Hal ini setara dengan Keputusan No.13 pasal 94 tahun 2003 mengenai ketenagakerjaan.
Tunjangan tidak tetap di dalam perihal ini sebagai pembayaran baik langsung atau tidak untuk diserahkan kepada karyawan serta keluarganya. Bentuknya juga beraneka, seperti uang transport atau makan yang dihitung menurut jumlah kedatangan.
4. Besarnya UMR Meliputi UMP dan UMK
Saat ini makna gaji UMR memanglah tidak dipakai lagi, hal tersebut sama Kepmenaker No 226 Tahun 2000. Walaupun demikian, standard penghasilan regional yang diputuskan oleh kepala daerah mencakup UMK (Kota atau Kabupaten) dan UMP (Provinsi).
5. UMR Bukan Gaji Pokok
Barangkali sejauh ini banyak orang-orang belum mengerti akan perihal ini. Jadi mesti dimengerti, bahwa UMR tidak upah pokok yang diterima buruh sebagai imbalan dasar dengan besaran sama nilai gaji sesuai kebijakan perusahaan.
Berbeda halnya dengan UMR yakni standar minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Tentunya dalam hal ini perhitungan besaran persentase kenaikan setiap tahunnya didasarkan pada beberapa faktor dan umumnya terdiri dari upah tanpa tunjangan serta gaji pokok.
Tidak sama halnya dengan gaji UMR yaitu standard minimum yang diputuskan oleh pemerintahan. Tentulah di dalam perihal ini hitungan besaran persentase kenaikan setiap tahunnya didasarkan kepada beberapa faktor dan normalnya terdiri dalam penghasilan tanpa tunjangan dan gaji pokok.
6. Sanksi Perusahaan yang Membayar Upah dibawah UMR
Apabila ada perusahaan yang memberikan bayaran penghasilan di bawah UMR secara sengaja, meskipun faktanya perusahaanlembaga tersebut mampu memberikan penghasilan melampaui standard itu. Di dalam masalah ini, sesuai UU ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 pemerintahan bisa memberikan pidana.
Pidana ini bisa berupa kurungan penjara dengan periode tahanan paling singkat 12 bulan dan maksimal 4 tahun atau denda minimal Rp 100.000.000 hingga sampai 400 juta rupiah. Penegakan hukum ini diharapkan menjadi peringatan agar sejumlah perusahaan patuh terhadap ketentuan.
7. Langkah Hukum Upah dibawah UMR
Berhubungan dengan masalah gaji yang tak sesuai aturan berlaku atau di bawah UMR. Berdasar UU Nomor 2 Tahun 2004 pekerja dapat membawa permasalahan tersebut ke meja hukum sebagai usaha penyelesaian konflik hubungan industrial.
Sesuai aturan tersebut dalam upaya ini nantinya akan melalui beberapa prosedur. Pertama, kedua belah pihak akan melakukan perundingan bipartit jika selama kurun waktu 30 hari belum mencapai kesepakatan, maka naik ke tahap berikutnya tripartite dengan melibatkan Disnaker.
Sesuai peraturan itu dalam usaha ini nantinya dapat lewat beberapa proses. Pertama, kedua pihak akan melakukan pembicaraan bipartit apabila selama waktu waktu 30 hari belum tercapai kesepakatan atau kata mufakat, maka naik ke sesi selanjutnya tripartite dengan menyertakan Disnaker.
Itulah pemaparan lengkap perihal dari Karyawan.co.id tentang gaji UMR Gunung Kidul, mulai dari pengertian dari beberapa istilah, mempelajari perbedaan dari berbagai bagian hingga kebijakan pemberlakuan standar gaji UMR Gunung Kidul tersebut. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan masyarakat utamanya bagi para pekerja.
Kata Kunci : Gaji UMR Gunung Kidul 2016, Gaji UMR Gunung Kidul 2017, Gaji UMR Gunung Kidul 2018, Gaji UMR Gunung Kidul 2019, Gaji UMR Gunung Kidul 2020, Gaji UMR Gunung Kidul 2021, Gaji UMK Gunung Kidul 2016, Gaji UMK Gunung Kidul 2017, Gaji UMK Gunung Kidul 2018, Gaji UMK Gunung Kidul 2019, Gaji UMK Gunung Kidul 2020, Gaji UMK Gunung Kidul 2021,