karyawan Hanya karyawan biasa yang kini sudah menjadi Direktur di perusahaan digital ternama di Indonesia. Ayo jadi karyawan sukses bersama Karyawan.co.id!

4 Asuransi Jiwa Ini Perlu Kamu

4 min read

Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa – Penting dimiliki oleh karyawan dana masyarakat luas, terlebih mereka yang memiliki penghasilan tetap. Masih banyak yang mengira memiliki asuransi sama halnya membuang-buang uang.

Padahal, asuransi jiwa ini penting untuk strategi manajemen resiko finansial. Kerugian finansial yang tak terduga akibat seseorang meninggal atau hidup terlalu lama, ditanggung oleh asuransi ini.

Bila seseorang memiliki asuransi jiwa, dan dia meninggal secara mendadak meninggalkan anak dan istri, maka asuransi itu akan menangani urusan finansial keluarga yang bersangkutan.

Tak hanya orang tua saja yang bisa memiliki asuransi ini, tetapi usia muda juga bisa, sebab kematian adalah hal yang pasti tetapi tidak dengan waktunya.

Sebelum memutuskan untuk memiliki asuransi jiwa, cari tahu dan pelajari lebih dalam mengenasi asuransi yang akan kamu pilih. Berikut ini ada empat jenis asuransi jiwa yang perlu kamu tahu.

4 Jenis Asuransi Jiwa

1. Asuransi Jiwa Berjangka

Asuransi yang juga disebut Term Life Insurance adalah jenis asuransi jiwa yang memberi perlindungan pada nasabah dalam jangka waktu tertentu. Penanggungan yang diberikan asuransi dibatasi masa berlaku dan expired.

Jangka waktu yang tersedia bervariasi, bisa lima, 10 hingga 20 tahun sesuai penawaran yang diberikan pihak asuransi. Asuransi jenis ini lebih terjangkau dari lainnya karena biaya premi yang murah.

Alasan asuransi ini terjangkau karena usia tanggung jawab pihak asuransi yang dibatasi. Pihak asuransi tidak berursan lagi dengan nasabah setelah jatuh tempo.

  • Ilustrasi:

Seorang kepala keluarga, sebut saja Pak Udin, memiliki asuransi jiwa berjangka dalam kurun waktu 20 tahun dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati. Pada tahun ke-15 ia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan cidera serius sehingga membuatnya tak bisa kembali bekerja.

Sehingga perekonomian keluarga macet karena ia tak bisa menafkahi lagi. Bila kasusnya seperti ini, pihak asuransi masih bisa meng-cover jaminan finansial sesuai perjanjian kedua belah pihak, sebab masih dalam jangka waktu kesepakatan.

Namun jika dalam kecelakaan tersebut Pak Udin baik-baik saja dan masih bisa bekerja setelah jangka waktu 2o tahun, maka pihak asuransi tidak meng-cover jaminan finansial. Sementara uang asuransi terpaksa hangus.

Singkatnya, bila dalam jangka waktu yang telah disetujui pihak bersangkutan baik-baik saja, tidak mengalami masalah kesehatan serius atau meninggal, maka masa kontrak telah selesai.

  • Kelebihan dan Kekurangan:

Kelebihan dari asuransi ini adalah biaya premi yang terjangkau. Biasanya sekitar Ro 250 ribu saja per bulan. Biaya yang cukup ringan untuk sekelas asuransi.

Bila nasabah keberatan dengan biaya yang sudah ditentukan, nasabah diberi kesempatan menentukan biaya premi sendiri yang akan dibawarkan setiap bulannya. Pilihan ini sangat menguntungkan nasabah untuk memasang biaya sesuai dengan kemampuan.

Meski biaya murah, uang pertanggungan asuransi terbilang besar hingga milyaran rupiah. Hanya saja, biaya ini akan diberikan pada nasabah yang mengalami masalah kesehatan serius atau meninggal dunia.

Kekurangan lainnya, bila dalam masa kontrak nasabah masih baik-baik saja, ia harus merelakan uang asuransinya hangus. Hal ini sesuai dengan karakter asuransinya yang memberikan batas waktu atau berjangka.

2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup

Kebalikan dengan asuransi jiwa berjangka, Whole Life Insurance ini memberikan perlindungan nasabah seumur hidup atau memberikan pertanggungan dalam jangka panjang.

Meski menyebut diri asuransi seumur hidup, penganggungan hanya selama 99 atau 100 tahun. Sesuai dengan pernyataan Badan Pusat Statistik jika angka harapan hidup masyarakat Indonesia pada tahun 2010-2015 rata-rata 70 tahun.

Jadi, seseorang yang hidup hingga seratus tahun sangat sedikit. Asuransi ini akan mengembalikan total premi yang sudah dibayarkan dengan bunga 4% per tahun.

  • Kelebihan dan Kekurangan

Nasabah bisa mendapatkan nilai tunai dari polis yang sudah dibayar dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, setelah tahun kelima atau sesuai dengan kesepakatan yang tertulis di polis.

Ini menguntungkan nasabah yang tidak sanggup meneruskan pembayaran premi selanjutnya. Jadi premi yang dibayar sebelumnya bisa untuk menutup premi bulan berikutnya. Keuntungan lainnya adalah premi tidak akan hangus bila tidak ada klain dan uang dapat diambil meski kontrak sudah berakhir.

Kekurangannya, biaya premi yang dibayarkan lebih tinggi, total premi yang diperoleh pun juga tidak terlalu banyak. Bunga 4% yang diperoleh bisa sama dengan biaya pemotongan pajak.

3. Asuransi Jiwa Dwiguna

Asurani yang juga disebut Endowment Insurance ini memberikan dua pilihan asuransi, yakni berjangka dan tabungan.

Asuransi ini bisa menggabungkan asuransi berjangka dengan tabungan yang bisa diambil sewaktu-waktu sebelum melewati masa kontrak.

Asuransi jiwa dwiguna menyajikan produk yang variatif, bisa muncul sebagai asuransi pendidikan anak, asuransi pensiun dan lainnya. Banyak orangtua yang bergabung dengan asuransi ini untuk mempersiapkan pendidikan anak-anaknya dan tabungan di masa pensiun.

  • Ilustrasi:

Pak Subari adalah nasabah sebuah asuransi jiwa dwiguna dengan masa kontrak 20 tahun, sementara uang pertanggungan Rp 100 juta dengan kesepakatan mendapat Rp 10 juta pada tahun ke-10 dan Rp 20 juta pada tahun ke-20. Jadi uang yang akan diterima Pak Subari dalam 20 tahun senilai Rp 30 juta.

Jika Pak Subari meninggal atau mengalami masalah kesehatan serius pada tahun ke-25, maka keluarga Pak Subari akan mendapat uang pertanggungan Rp 100 juta.

  • Kelebihan dan Kekurangan:

Sesuai fungsinya yang menyediakan dua asuransi berjangka dan tabungan, nasabah dapat mengklain sebelum masa kontrak berakhir. Penarikan yang dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan dalam polis.

Berbeda dari asuransi jiwa berjangka biasa, perusahaan asuransi akan memberikan uang pertanggungan pada nasabah yang masih hidup meski masa kontrak polis sudah jabis. Keuntungan ini tidak ada pada asuransi khusus berjangka.

Asuransi yang memberikan banyak manfaat tentu memasang tarif premi tinggi. Sebab, asuransi ini memberikan manfaat pengembalian uang pertanggungan yang lebih fleksibel. Maka, bila nasabah membutuhkan biaya mendesak, uang pertanggungan bisa diambil kapan saja.

4. Asuransi Jiwa Unit Link

Asuransi satu ini menjadikan asuransi sebagai bagian dari asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Jadi akan sangat cocok untuk nasabah yang berkecimpung di dunia investasi.

Nasabah tak perlu repot mengurus investasi dalam asuransi jiwa unit link ini, sebab perusahaan asuransi akan menjalankannya. Nasabah akan mendapat laporan setiap bulannya. Pun begitu, keuntungan dan kerugian tetap menjadi tanggung jawab nasabah.

Hasil dari investasi ini nantinya digunakan untuk membayar asuransi tambahan jika ada fasilitas cuti premi.

Cuti premi di sini misalnya bila masa asuransi hingga 99 tahun dan nasabah membayar hanya sampai 10 tahun, maka ia tidak perlu membayar premi pada tahun ke-11. Sebab, uang premi tahun ke-11 dan seterusnya dibayar dari hasil investasi.

Hanya saja, bila nilai investasi sedang turun, maka tak bisa mendapat cuti premi. Sebab tidak ada biaya untuk menutupi biaya asuransi. Jika terjadi kasus seperti ini, agar asuransi nasabah tetap aktif, perusahaan asuransi akan meminta nasabah membayar premi tambahan yang biasa disebut Top Up.

  • Kelebihan dan Kekurangan :

Sesuai dengan fungsinya, nasabah akan mendapatkan proteksi sekaligus bisa berinvestasi dari asuransi jiwa unit link ini. Seperti yang telah disebutkan di atas, nasabah hanya perlu menunggu nilai investasi naik dan tak perlu repot turun tangan. Perusahaan asuransi sendiri yang akan mengurus proses investasi.

Keuntungan lainnya yakni masa penganggungan asuransi ini bisa lebih lama mencapai 75 sampai 80 tahun, tentu saja seusai kesepatan dalam polis. Nilai polis tidak akan hangus karena dana hasil investasi bisa diambil kapan saja.

Seperti investasi pada umumnya, investasi asuransi ini nilainya bisa naik dan juga turun. Makannya, asurani jenis ini cocok dimiliki oleh nasabah yang sudah terbiasa dengan dunia investasi.

Kesimpulan

Dari empat jenis asuransi jiwa di atas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Masyarakat maupun karyawan bisa memilih sesuai dengan kebutuhan. Pertimbangkan mana yang lebih cocok dengan kantong dan juga progres ke depannya.

karyawan Hanya karyawan biasa yang kini sudah menjadi Direktur di perusahaan digital ternama di Indonesia. Ayo jadi karyawan sukses bersama Karyawan.co.id!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *